SEJARAH SINGKAT DESA DUKUHTENGAH KECAMATAN MALEBER KABUPATEN KUNINGAN
8210
Desa Dukuhtengah yang dikenal sekarang ini dulunya berupa bagian wilayah Desa Cirabak yang pada saat ini dikenal dengan Desa Karangtengah. Konon Daerah ini dulunya termasuk Wilayah Kerajaan Cirebon, adapun sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Kerajaan Pajajaran yang dipegang oleh seorang Raja yang bernama Prabu Siliwangi. Kerajaan Cirebon pada waktu itu diperintah oleh Syarif Hidayatullah yang dikenal dengan panggilan Sunan Gunung Jati (Wali Sanga) yang memerintah Kira-kira tahun 1500 Masehi, suatu ketika Sultan Cirebon ( Sunan Gunung Jati ) mengutus Ponggawa bernama Embah Rangga untuk melaksanakan patroli ke Wilayah Kerajaan sebelah timur dari Daerah Gebang menuju ke sebelah selatan sampai dengan Daerah Kecamatan Subang (sekarang).
Setelah Embah Rangga melaksanakan patroli dari perbatasan tersebut, Beliau singgah disebuah tempat yang bernama Ciwage sebagai tempat peristirahatannya. Lama kelamaan Beliau merasa senang/betah tinggal ditempat tersebut, dan Beliau memberi nama Daerah atau tempat tersebut dengan sebutan “PADUKUHAN” yang artinya Tempat Persinggahan, pada waktu itu masih berupa kebun yang banyak pepohonan yang rindang dan lebat dibawahnya terdapat mata air yang memancar. Yang disebut Blok Ciwage sampai sekarang, dari Ciwage Beliau berpindah tempat dan mendirikan sebuah tempat untuk menetap yang letaknya ditengah wilayah tanah PADUKUHAN ( kira–kira berada di sebelah Barat Mesjid Nu’rohmah sekarang), dan petilasannya ada sebuah batu tempat bersemedi beliau, dan ada sampai saat ini. Pada waktu itu wilayah Padukuhan termasuk salah satu wilayah yang tergabung ke Desa Cirabak ( Karangtengah ), karena pada saat itu wilayah Padukuhan dijadikan sebuah tempat persinggahan para ponggawa kerajaan dan orang-orang yang sengaja melewati padukuhan dan selalu singgah, akhirnya orang – orang yang singgah dipadukuhan banyak yang merasa nyaman dan betah untuk tinggal menetap, maka sesepuh terdahulu sepakat untuk memisahkan wilayah padukuhan dari Desa Cirabak dan sepakat menamai lembur Padukuhan dengan “ DUKUHTENGAH “ yang artinya Dukuh adalah Padukuhan atau persinggahan / tempat tinggal, Tengah berarti tengah – tengah lembur. Dan sekarang menjadi “ DESA DUKUHTENGAH ”
Desa Dukuhtengah semula termasuk Kecamatan Lebakwangi dan tergabung dengan Desa Karangtengah (dulunya Desa Cirabak) memisahkan diri sekitar tanggal 27 November 1942 dan tidak memiliki SK Pemekaran karena sebelum adanya peraturan tentang Pemekaran Desa pada saat itu, pada akhirnya Tanggal 05 Mei 1943 Dilaksanakanlah Pemilihan Kuwu pertama di Desa Dukuhtengah, Akhirnya Desa Dukuhtengah Kecamatan Lebakwangi pada saat itu resmi memisahkan diri dari Desa Cirabak Pada Tanggal 27 November 1942 dan memiliki Kuwu Pertama Sejak Tahun 1943, Kini sejak Tahun 2004 terjadinya pemekaran Kecamatan, dari Kecamatan Lebakwangi, Desa Dukuhtengah masuk Wilayah Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan.
Nama Nama Kepala Desa Dukuhtengah sejak Berdiri menjadi Desa Adalah :
Kuwu Sastra Perwata Dari Tahun 1943 Sampai 1952
Kuwu Tarwa Dari Tahun 1953 Sampai 1961
Kuwu Maruta Dari Tahun 1961 Sampai 1962
Kuwu Sastra Wikarta Dari Tahun 1963 Sampai 1969
Kuwu Suchriana Dari Tahun 1970 Sampai 1972
Kuwu Sumedi Dari Tahun 1973 Sampai 1975
Kuwu Ibrahim AB Dari Tahun 1976 Sampai 1988
Kuwu Ratam Heryanto Dari Tahun 1989 Sampai 1995
Kuwu Udin Sutardi Dari Tahun 1996 Sampai 2002
Kuwu Dayat Zakarudin Dari Tahun 2002 Sampai 2009
Kuwu Dodi Wahyudi Dari Tahun 2010 Sampai 2023
Umur Desa Dukuhtengah Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan dari mulai berdiri Tahun 1942 sampai dengan sekarang 2023 berarti sudah berumur 80 Tahun.